Thursday, May 1, 2014

Berbagai Macam Cara Murid Mencontek

Assalamualaikum... Duh jadi berasa stranger lagi nih lama gak posting dimari. Sibuk ujian dan semua tetek-bengeknya, cyin.

Ya, gue baru aja selesai melaksanakan sesuatu yang sering dianggap horror oleh kebanyakkan pelajar di Indonesia, yap, Ujian Nasional (UN). Menurut kabar, UN SMA tahun ini level kesulitannya ditingkatin. Awalnya gue berpikir gak akan beda jauh dari soal try out, eh... gak taunya... ah, sudahlah... jadi ngebahas ini kan. Mungkin di lain kesempatan gue bakal ngomongin ini, tapi buat sekarang, gue akan ngebahas berbagai macam cara murid untuk mencontek.

Dari sekian banyak TO dan sederet ulangan lainnya, gue memerhatikan cara mencontek temen-temen gue (iya, gue termasuk) yang dari ulangan ke ulangan semakin ahli dalam bidang ini. Dari yang awalnya masih malu-malu bangsat hanya untuk sekedar tengok kiri-kanan, kemudian ngebuat contekan di kertas kecil yang diselipin di kotak pensil atau kaos kaki, sampai menahan pengawas dan menyandranya kemudian meminta tebusan ke pihak sekolah berupa kelulusan dengan nilai bagus.

Oke, fokus ke topik dulu. Sebenernya kalo ngebahas masalah pendidikan ini gue jadi suka greget sendiri. Entah kenapa pengen banget ngetik semua yang ada dipikiran gue. Grrrr. *grogotin buku prediksi UN*

Gausah basa-basi lagi, gue mulai dari yang paling general hingga ter-ekstrem.


1. Lihat Kiri-kanan dan Manggil Temen


Nah, ini yang paling umum. Cara ini digunakan hampir semua murid dari tingkat dasar (mungkin), sampai tingkat tertinggi. Cara ini sudah ada sejak lama, entah siapa yang menemukan. Tapi siapapun itu, kami sebagai pelajar sangat berterimakasih atas inovasi Anda.

Walaupun konvensional, teknik menggunakan cara ini sangatlah mudah. Pertama, lihat teman terdekat, pastikan ada yang pintar di sekitar Anda. Jangan memaksakan apabila kemampuan otak teman yang Anda tanya setara atau bahkan di bawah kemampuan Anda. Jangan juga bertanya kepada teman Anda yang selalu fokus pada soalnya, contohnya akan seperti ini;

A: *nengok ke kiri* "Sob, sssst... Sob..."
B: *serius mengerjakan soal*
A: "Woy!!"
B: *masih serius*
A: "Kampret!" *lempar nuklir*
B: "Ya, apa?"

Setelah mengunci target, perhatikan posisi pengawas. Jika aman, lanjut ke tahap selanjutnya. Panggil target dengan volume suara 10-20% saja. Jangan teralu keras, dan jangan pula terlalu pelan. Ingat, pengawas bisa mendengar suaramu kapan saja, kawan. Pastikan target mendengar suara pertolongan Anda. Apabila pandangan target tepat ke arah Anda. Ini adalah moment penentu. Jawaban Anda terisi atau tidak akan ditentukan pada moment ini. Jangan buat kesalahan, manfaatkan sebaik mungkin. Getarkan bibir Anda sesuai nomor soal dan pastikan juga gerakannya dapat dimengerti target. Selanjutnya, target akan memberi jawaban sesuai dengan nomor soal yang Anda tanyakan.

note: sekali lagi, lihat nomor soal dahulu. Jika ternyata soal yang Anda tanya sudah diisi, maka tak ada kesempatan kedua bagimu, nak.

Metode ini akan ampuh apabila lo diawas oleh pengawas yang mudah lengah. Jangan gunakan cara ini apabila pengawas memiliki mata elang, apalagi kalo pengawasnya ngebawa elang beneran. Peluang lo akan mencapai 90% dalam kondisi seperti itu. Bukan peluang sukses, melainkan peluang kertas lo diambil pengawas dan lo gak dikasih nilai sama guru mapel tersebut. Selamat.

2. Membuat Catatan Kecil


Cara yang kedua dilakukan oleh orang yang mulai niat dalam bidang ini. Memang, tak semua yang dicatat itu berupa jawaban, beberapa diantaranya hanya mencatat sejumlah rumus (untuk bidang IPA) dan berdalih, "Ah, gue takut lupa, sob, makanya gue catet aja". Okesip.

Catatan kecil tersebut kemudian diselipkan di kantong baju, kaos kaki, atau ketek pengawas. Ada juga yang membuat catatan di atas meja atau di belakang papan jalan. Tidak menutup kemungkinan pula mencatat di belakang kartu peserta. Semuanya tergantung kebutuhan dan situasi.

3. Melihat Handphone


Yang satu ini butuh keberanian tingkat tinggi untuk melakukannya. Resikonya bukan hanya handphone Anda akan tersita, lembar jawaban Anda pun akan demikian. Apalagi jika Anda duduk di barisan depan, Anda harus mempunyai trik sendiri untuk melakukannya.

Setiap sebelum memulai ujian, pengawas selalu menyuruh kita untuk menyimpan handphone di dalam tas dan di silent. Jangan gunakan cara ini bila Anda menggunakan celana model beggy dan handphone Anda Galaxy S5 atau iPhone atau handphone berlayar besar, karena Insya Allah akan terllihat jelas menjeplak di paha Anda walau dalam radius jarak 10 meter sekalipun.

Oh iya, jangan juga menggunakan handphone BB Curve. Kalaupun memakai itu, janganlah terlalu sering jika tak mau ketauan. Pengguna BB Curve pasti paham dengan maksudnya.

4. Pergi ke Toilet

Memasuki nomor 4, Anda pernah melihat teman Anda yang jarang ke toilet saat KBM biasa kemudian menjadi sering ke toilet saat ujian? Saya pernah. Cara ini bisa juga dibilang 'cara ajaib', kenapa? Karena setiap yang selesai dari toilet, ia akan langsung menjawab soal dengan cepat. Perbandingannya;

sebelum ke toilet


setelah kembali dari toilet

Jadi, untuk yang satu ini saya gak banyak komentar...

5. Chaos di Kelas


Kondisi ini terjadi apabila korelasi antara murid dengan pengawas sangat baik, atau, pengawas sepertinya menyadari muridnya kesulitan dalam mengerjakan soal dan memberi kelonggaran dalam pengawasannya. Pada kondisi seperti ini, murid A bisa pindah ke sebelah murid B. Murid C satu bangku dengan D. Murid E tukeran tempat sama pengawas, gantian dia yang ngawas, pengawasnya ngerjain soal. Itu semua memungkinkan untuk terjadi dalam situasi ini.


Mungkin cukup sekian. Bila ada yang mau menambahkan, monggo komen di comment box. :)
Gue gak bermaksud buat membawa kalian ke jalan yang salah, ya, ini juga sekalian membuat para pengawas lebih waspada setelah memaca tulisan ini (kalau ada itu juga). Bisa jadi pula tulisan ini menimbulkan polemik diantara kaum saya, ada yang pro, ada juga yang kontra. Yah, itu terserah kalian saja pilih yang mana.

Gue sudahi saja. Ingat, gue gak ngajarin buat curang yaaa. Belajar yang serius sebelum ujian, jangan lupa untuk selalu berdoa dan usahakan tiap ujian mengerjakan sendiri, kalau mepet boleh lah sekali-sekali, asal jangan terlalu sering. Paham? Yap, sekian dari gue kali ini. Wassalamualaikum.