Halo! Kalo biasanya dari kemarin gue selalu ngepost tentang
berbagai tips tentang sesuatu, kali ini gue mau cerita sedikit. Ya, bisa dibilang
kembali ke saat pertama kali gue nulis di blog untuk sekedar curhat. Jadi buat
kali ini, kalo mau dibaca boleh, kalo engga yaaa baca dulu lah dikit, siapa tau
kita punya keresahan yang sama. HeHeHeHe.
Kalo berbicara Twitter, ya, mungkin ini salah satu sosial
media terbesar untuk saat ini. Tapi, gue merasakan semakin ke sini gue semakin
males, ya, main Twitter? Gue mulai buat Twitter tahun 2010 namun baru aktif
sekitar 2011-an. Bukan karena gak ada gadget,
tapi lebih ke emang guenya aja yang norak gak tau cara mainnya. Kalo
dibandingin sama temen gue yang baru buat saat itu, tweet gue dengan cepat
dilewati, bahkan 100x lipat. Karena termotivasi, mulai saat itu gue resmi jadi
aktifis Twitter. Nge-tweet hampir tiap menit, bandingkan dengan sekarang yang
nge-tweet kalo ada mention doang.
Entah kenapa seperti ada ‘faktor X’ yang ngebuat gue males
main Twitter. Apalagi kalo udah ngeliat orang-orang resek yang berkeliaran di
TL gue, mau di unfollow kenal sama orangnya, gak di unfollow bikin mata pedes
tiap liat timeline.
Salah satu dari orang rese di Twitter adalah orang yang
selalu galau kalo nge-tweet. Mungkin orang yang seperti ini memiliki pola hidup
begini,
Tidur ->
bangun -> makan -> galau -> sekolah -> istirahat -> galau ->
pulang -> ngerjain tugas -> galau -> mandi -> galau -> galau -> galau -> galau ->
tidur -> kembali ke awal.
Dan punya
siklus hidup seperti ini,
Dibikin sama
ortu -> di kandungan -> galau -> lahir -> hidup -> galau -> mati -> masih
galau.
Hampir 80%
hidupnya dihabiskan untuk galau, pemirsa. Hebat sekali. Yang begini patut
diawetkan di WGM (World Galau Museum).
Orang rese
lainnya yaitu orang yang selalu berkicau tentang apa pun yang ia lakukan. Ya main
lah, makan lah, boker lah, semuanya deh. Misalnya seperti ini,
@an1cIeim0etZ
: “Lage boker niech.”
@an1cIeim0etZ
: “Keyaz bingiiiiiiitttsss.”
@an1cIeim0etZ
: “Aaaah, ujungnya kliyatan!”
@an1cIeim0etZ
: “HMMMMMMMMPPPPPP!!!!!”
@an1cIeim0etZ
: “Plung. Yeay keluar jugaaaa!”
Sebenarnya dia sadar telah membuat orang lain ingin
meng-klik tombol unfollow di profile page-nya. Dia seakan menguasai timeline
sendiran seperti tak ada orang lain yang membacanya. Mungkin dia juga sadar
kalo beberapa followers-nya nyindir dia melalui tweet2 mereka. Bukannya sadar,
orang seperti Ani ini malah ngebales sindiran mereka dengan tweet seperti ini,
@an1cIeim0etZ
: “Kaloe gak cuka cama twit akoeeh, unfollow ajaaah!!”
Setelah dia
nge-tweet seperti itu, followers-nya yang berjumlah 5 orang secara serentak
meng-unfollow Ani. Ani sadar. Ia galau karena akibat sikapnya dia jadi gak
punya follower dan merasa terpinggirkan dari pergaulan. Karena galau, dia
ngemis2 minta follback ke orang. Setelah memiliki 4 followers, dia kembali
menguasai timeline sendiri. Di unfollow lagi. Galau lagi. Ngemis lagi. Gitu aja
terus. Untungnya di Negara kita memenggal kepala orang termasuk salah satu hal yang
illegal, maka selamatlah orang-orang seperti Ani.
Selain
karena beberapa tipe orang di atas, hal lain yang ngebuat gue merasa jenuh main
Twitter adalah karena gak ada game. Oke, ini agak berharap. Tapi, game jadi
alasan kuat kenapa Facebook masih rame disinggahi sampe saat ini. Yaaa, siapa
tau pembuat Twitter ngebaca tulisan gue ini dan akhirnya memutuskan untuk
mengunduh game di sosial media buatannya.
Mungkin gak
semua orang setuju sama tulisan gue ini, “gue gak setuju sama lo!” “apa-apaan
nih?! Gue masih suka main twitter kok!” “sok ganteng lo, Di!”. Ya, setiap orang
kan berhak mengutarakan keluh kesahnya. Lagi pula, buat sebagian orang,
terutama penulis, seleb, sampe pedagang jajanan online membutuhkan Twitter
sebagai media untuk mempermudah pekerjaan mereka. Gue juga begitu, kalo
nge-post link masih mengandalkan Twitter. So,
kamu masih cukup berguna kok, Twit…
Ah, ini cuma
keisengan gue belaka kok. Cukup segini aja yang gue tulis. Oh iya, apa bila ada
yang satu pendapat sama gue dan punya alasan lain, “kenapa twitter
membosankan?” boleh bercuap di comment
box. :D Gue pamit, dah!