Hai, udah lama semenjak terakhir gue nguli di sini. Kesibukkan sebagai maba ngebuat produktifitas gue di sini agak tersendat #ciegitu. Ditambah kasus dicabutnya koneksi internet kostan karena... belum pada bayar. Ternyata sifat ge'er gue yang ngira gak ada tagihan internet dari anak-anak, karna gue pikir bagian gue udah ada yang bayarin dulu. Eh, gak taunya....
Gak kerasa udah pergantian tahun lagi aja. Kerasa sih sebenernya, cuma gak dirasa-rasain aja, karena waktu akan berasa lama kalo dirasain. Contohnya pada jam di dinding di ruangan kelas, kalo lo ngerasa bosen dan berharap kelas segera berakhir, jangan pernah ngeliatin jam, dia akan merasa malu dan geraknya jadi lebih lambat. Lo harus melakukan aktifitas lain yang menyimpang, misalkan yang lain belajar, lo main futsal. Yang lain ngerjain soal, lo ngerjain dosennya. Bebas. Berkreasilah sebelum berkreasi itu dilarang. Itu teorinya.
Kembali ke pergantian tahun, kalo dipikir-dipikir setengah dari tahun 2014 gue masih duduk di bangku SMA, setengahnya lagi gue udah berstatus sebagai mahasiswa #ciegitu. Tahun 2014 gue lewati dengan penuh perjuangan, dimulai dengan Ujian Nasional yang kualitas soalnya ditingkatkan, selang beberapa bulan gue udah disuguhin dengan berbagai test perguruan tinggi. Ketika masuk dunia perkuliahan, gue harus menjalani ospek yang cukup menguras tenanga gue. Namun, dari semua perjuangan itu, terdapat kenangan yang indah dan gak akan keulang lagi dalam hidup gue. Momen ketika perpisahan SMA, saat itu gue menyadari, ini lah gue, dengan setelan jas yang mengantikan seragam putih-abu yang sehari-hari gue pake, gue melihat cairnya suasana ruangan besar itu, penuh dengan canda tawa. Tapi gue yakin, di balik wajah yang ceria itu terdapat perasaan ingin terus bersama, karna mungkin obrolan seperti itu tidak akan terluang esok hari. Ketika kita telah menempuh jalan kita masing-masing. Karena itu lah yang juga gue rasain saat itu.
Tahun 2014 juga memberikan pengalaman baru bagi gue, yaitu menjadi anak kost. Pertama kali gue menjadi anak kost, gue masih merasakan hal yang sama sebagaimana anak rumahan yang bedanya kali ini memiliki uang jajan lebih. Makan di restoran menengah ke atas dan jajan-jajan gak penting. Seiring berjalan waktu, gue semakin menyadari berharga arti sebuah rupiah. Ada kembalian 500 perak langsung gue kumpulin, dan kumpulan 500-an gue sekarang udah satu botol air mineral. Mungkin beberapa tahun lagi gue bisa bayar uang kuliah dari uang ini. Intensitas makan di Burjo (semacam warteg gitu) semakin meningkat tiap harinya. Dari data yang telah gue kalkulasi, dalam 7 hari gue bisa 4 harinya makan di Burjo. Dengan sub data sebagai berikut; 3x nasi-telor, 3x nasi-ayam, sisanya random.
Intinya, gue belajar banyak dari 2014. Gue mendapatkan ilmu, pengalaman dan kenangan indah di 2014. Resolusi gue untuk tahun 2015 ini adalah bisa jadi pribadi yang lebih produktif, inovatif, kreatif, dan reproduktif #loh. So, selamat tahun baru buat semuanya. Semoga kita menjadi orang yang lebih berguna di tahun yang baru ini. Walopun gunanya sedikit, setidaknya biar gak parah-parah amatlah jadi orang. Oh iya, kalo ada yang mau ngasih tau resolusi untuk tahun ini, silahkan tulis di comment box ya!