Halo Dunia Maya, udah lama gue gak berbagi sama lo. Kali ini,
gue mau bagi cerita gue nih, May. Soalnya gue gak tau harus berbagi sama siapa
lagi. Gapapa kan? Oke, gue mulai ya.
Cowok melow. Cukup singkat untuk mendeskripsikan pribadi
seseorang. Itu kata teman-teman gue, tapi... masuk akal kok, gue suka galau,
meskipun gak sering, minimal 1x24 jam lah. Ada penyesalan yang terlambat untuk
gue sesali. Kejadian 2 bulan lalu, cukup untuk merubah pribadi gue, May.
Ceritanya saat gue jalan dengan orang yang spesial bagi gue.
Lo tau gak, May? Waktu itu, hanya ada rasa senang dan bahagia
saat mau jalan sama dia. Sampai akhirnya itu terwujud, dan saat kita jalan,
waktu seakan iri sama kita, sehingga ia mempercepat dirinya sendiri supaya kita
berpisah. Tapi, itu menurut gue, May, gue gak tau apa itu do’a dari dia supaya
waktu berjalan cepat agar dia bisa berpisah sama gue. Gue gak tau. Dalam
rentang waktu 5 jam, kita habiskan dengan jalan-jalan gak jelas, tentu
disisipkan dengan canda dari gue, meski 90% garing, dan 10% lagi gak lucu.
Sebenernya acara inti kita itu nonton, filmnya bagus,
judulnya Raffi Ahmad & Yuni Shara. Filmnya romantis dan sad ending,
ceweknya meninggal, tunggu dulu, bukan itu yang bikin sedih, tapi, ini film
romantis, dan gue cuma pegangan sama tempat popcorn. Sedih. Oh iya, gue masih
bingung sama film itu, sebenernya, jagoan utamanya itu siapa sih?
Eh, Maya, gue kasih tau lo satu rahasia kecil. Selama film berlangsung, gue gak sepenuhnya
fokus nonton, kadang gue lirik dia yang berada di sebelah kanan gue, beautiful like an Angel. Ya, mirip
Bidadari, padahal gue juga gak tau Bidadari itu kayak gimana, kenal juga
enggak. Di sebelah kanan gue ada Bidadari, tapi, di sebelah diri Bidadari itu
kok ada Andika Kangen Band, ya? Terus, lo tau kan, kalau di film lagi scene
malam hari, bioskop jadi gelap? Nah, saat gelap itu, gue liat dia, wajahnya
bersinar, gue terpesona, sampai gue sadar kalau dia lagi main hp.
Setelah film selesai, kita ngebahas film yang barusan kita
tonton. Katanya, filmnya sedih, dia terharu. Gue juga ikutan sedih, kenapa
sampai film beres, gue masih megangin tempat popcorn gue. Sedih. Berhubung
bulan sudah menggantikan tempat matahari, kita memutuskan untuk pulang. Singkat
cerita, gue nganterin dia sampai depan rumahnya nih, May. Tapi... gue agak
kecewa. Hmm, kalau bagian ini gak gue kasih tau kenapa, gak apa-apa kan?
Sekitar jam 8 malam gue sampai rumah. Alhamdulillah, gue udah buang itu tempat
popcorn. Ngeselin juga lama-lama. Saat itu juga, gue inget kata-kata bang
Raditya Dika yang gue baca di salah satu novelnya. Kira-kira seperti ini ;
“Jika lo
ngajak jalan seorang cewek, dan saat lo pulang, coba cek hp lo, apa dia
sms/telfon
bilang terima kasih? Kalau iya, tandanya dia suka sama lo.”
Jujur, May, malam itu gue nungguin dia sms untuk bilang
terima kasih. Hingga 2 jam lamanya gue tunggu, dan akhirnya.... gue ketiduran.
Cerita yang cukup singkat bukan? Tapi, cukup untuk merubah
diri gue 180 derajat celcius. Semenjak kejadian itu, gue selalu memikirkan dia,
ya, kalau lo mau tau, May, itu momen pertama kali gue bisa ngobrol sama dia
selama itu, biasanya sih hanya sekedar tegur sapa aja.
Semakin hari gue semakin memikirkan dia, sampai akhirnya gue memutuskan untuk melupakan dan move on. Tapi, semakin gue mencoba untuk melupakan dia, gue malah semakin gak bisa buat move on. Oh Tuhan... ada apa ini... kenapa Engkau ciptakan siklus seperti ini...
Rasa cemburu muncul saat melihat dia mention-mention’an
dengan cowok lain. Aneh. Gue bukan siapa-siapanya, bokapnya bukan, nyokapnya
bukan, supirya juga bukan. Tapi... Tuh kan ! Gue yakin ada yang salah. Salah siapa?
Salah gue? Bokap gue? Nyokap gue? Aaaargh !!! Gue juga jadi gampang down, May,
gue malas untuk kembali berdiri, kalau akhrinya gue akan jatuh lagi, mending
begini sekalian. Gak apa-apa. Sudah terbiasa kok.
Maya, menurut gue, gue bodoh menceritakan semua ini sama lo,
dengan menyimpan ini di dunia lo, akan ada orang yang membaca ini. Ah, tak apa
lah, udah telat, tanggung udah sampai sini. Gue mau, cerita ini jadi salah satu
saksi bisu perjalanan hidup gue, tadinya gak ada niat buat berbagi sama lo,
May, tapi gue takut kalau gue simpan di laptop dan suatu saat data laptop gue
hilang, gue juga bakal kehilangan cerita-cerita gue yang mungkin gak akan bisa
untuk ditulis ulang.
Intinya sih, gue gak mau (lagi) kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup gue. Gue mau, dia ada di sisi gue. Pada dasarnya gue ini orang yang pemalu, gue gak berani memulai, bukan karena gak berani, cuma ya tadi itu, gue pemalu. Itu aja sih.
Mungkin cukup segini, May. Lain kali, kalau ada waktu dan
umur, gue akan bagi cerita gue lagi kok. Semoga aja, ke depannya, cerita yang
gue bagi, isinya gak melow ya. Makannya, doain gue dong, Maya, biar gue cepat
menemukan kebahagiaan gue, entah dalam bentuk kegiatan, atau seseorang yang
bisa bikin gue bahagia. Dah Maya ! See you
next time, ya !
0 comments:
Post a Comment